Menyalakan Lampu dengan Sensor Cahaya Otomatis - "Tanpa Arduino"
= Article unfinish, in progress =
Senin, 12 September 2016
Assalamualaikum,
Pada postingan kali ini saya akan coba berbagi ilmu tentang bagaimana
cara membuat saklar otomatis untuk lampu dimana lampu tersebut akan
menyala dan padam sesuai dengan kondisi cahaya, jika gelap lampu menyala
dan jika terang lampu akan padam, namun hanya menggunakan komponen
sederhana tanpa menggunakan arduino atau mikrokontroler. Dengan lampu otomatis ini setidaknya kita bisa mendapatkan dua keuntungan, pertama kita bisa menghemat listrik dan yang kedua, kita setidaknya menghindari orang yang tak dikenal mengintai rumah kita karena tak berpenghuni.
Let's get started... :)
1. Variable Resistor (bisa menggunakan trimpot / trimmer pottensio)
Komponen ini berfungsi untuk mengatur sensitifitas dari sensor cahaya.
2. Resistor
3. Lampu LED Sebagai indikator
4. Transistor NPN yang berfungsi sebagai pengontrol
5. Relay yang berfungsi sebagai saklar
6. LDR Light Depending Resistor, sebagai sensor cahaya
7. Serta kabel secukupnya
Sekilas tentang Cara kerja LDR-Light Depending Resistor (Sensor Cahaya)
LDR Light Depending Resistor
Light
Dependent resistor (LDR) merupakan sebuah resistor yang nilai
resistansinya berubah seiring perubahan initensitas cahaya yang
mengenainya. Dalam kondisi gelap, resistansi LDR sekitar 10MΩ, tapi
dalam kondisi terang resistansi LDR menurun hingga 1KΩ atau bahkan lebih
kecil lagi.
LDR
terbuat dari sebuah cakram semikonduktor seperti kadmium sulfida dengan
dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat intensitas cahaya yang
mengenai LDR sedikit, bahan dari cakram LDR tersebut menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada
sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya saat
intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki
resistansi yang besar.
Sedangkan
pada saat kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak.
Maka energi cahaya yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat
sehingga lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya
elektron bebas, maka muatan listrik lebih mudah untuk dialirkan. Artinya
saat intensitas cahaya yang mengenai LDR banyak maka LDR akan memiliki
resistansi yang kecil dan menjadi konduktor yang baik.
Resistansi LDR pada kondisi agak gelap (44.9 K ohm)
Skema LDR / Rangkaian LDR untuk Lampu Otomatis
Untuk membuat lampu otomatis, setidaknya kita butuh 5 komponen sebagai berikut:
- LDR, berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Rencananya : jika siang maka lampu mati, jika malam lampu menyala.
- Potensiometer / Trimer Potensio, berfungsi untuk kalibrasi intensitas cahaya untuk menyalakan atau mematikan lampu.
- Transistor jenis NPN, berfungsi sebagai sakelar elektrik untuk menghidupkan relay.
- Resistor, sebagai pengaman arus yang masuk ke transistor.
- Relay, berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan lampu.
Setidaknya,
kita hanya butuh 5 komponen untuk membuat sakelar cahaya untuk
menghidupkan lampu. Kelima komponen tersebut belum termasuk kabel dan
peralatan tambahan seperti tang untuk memotong, selotip (jika perlu),
serta solder dan timahnya. Dalam percobaan kali ini, kami akan
men-simulasikan rangkaian sakelar cahaya atau sensor cahaya untuk
menghidupkan led dengan sumber daya dari baterai. Berikut skema lengkap
dari sensor cahaya tersebut.
Komponen diatas dapat ditukar dengan komponen sejenis yang memiliki persamaan.
Cara kerja skema sakelar cahaya di atas yaitu : ketika cahaya terang, maka resistansi pada LDR akan berkurang sehingga tegangan antara basis dan emitor yang diwakili oleh resistor 330, sebagian resistansi VR, dan resistansi LDR lebih kecil daripada resistansi pada VR sebelah atas (antara basis ke positif). Sehingga transistor dalam keadaan tidak bekerja dan relay dalam kondisi terbuka.
Cara kerja skema sakelar cahaya di atas yaitu : ketika cahaya terang, maka resistansi pada LDR akan berkurang sehingga tegangan antara basis dan emitor yang diwakili oleh resistor 330, sebagian resistansi VR, dan resistansi LDR lebih kecil daripada resistansi pada VR sebelah atas (antara basis ke positif). Sehingga transistor dalam keadaan tidak bekerja dan relay dalam kondisi terbuka.
Tapi
ketika cahaya berkurang, maka resistansi meningkat dan sekaligus
meningkat pula tegangan antara basis dan emitor. Kondisi ini membuat
transistor aktif dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Karena
arus yang mengalir melalui kolektor di seri dengan relay, maka relay
akan ikut aktif. Aktifnya relay bisa kita manfaatkan untuk menghidupkan
lampu dari PLN, atau dalam simulasi yang kami lakukan yaitu untuk
menghidupkan led dengan baterai. Berikut adalah komponen yang siap
dirakit + (baterai, led merah, dan resistor 1K untuk simulasi).
Hasil rakitan komponen tersebut dalam project board ditambah dengan simulasi lampu led dengan baterai.
Kondisi terang, relay mati, led mati
|
LDR terhalangi (agak gelap), relay nyala, dan led nyala.
|
Cek hasilnya dengan melihat video di bawah ini.
Link Video
Semoga Artikel ini bermanfaat, dan nantikan artikel selanjutnya ... :)
Salam hangat
No comments:
Post a Comment